Rabu, 04 Agustus 2010

Membacakan teks berita

Selamat siang pemirsa, kembali lagi dengan saya dimana hal yang dianggap tabu akan kami kupas setajam SILET..!! Heheheheheh, mungkin itu yang teman-teman temukan dalam acara Silet. Coba liat deh kalo nonton acara gossip atau acara berita. Gimana mukanya? Gimana posisi duduknya? Gimana suaranya? Pasti kadang kita tertawa melihat para pembawa acara kayak gituan. Oke deh akan aku kasih tau deh caranya.
  1. Pembaca harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bacaan.
  2. Memperhatikan penekanan pembacaan pada kata-kata penting.
  3. Harus memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, sebab pembaca harus memperhatikan teks sekaligus sesekali melihat kepada pendengar.
  4. Pelafalan harus jelas dan benar, sebab setiap kesalahan pengucapan akan terlihat.
  5. Suara harus lantang meskipun dibantu dengan alat pelantang suara (microphone) .
Menurut Tarigan (1999: 25), seorang pembaca nyaring yang baik biasanya mempunyai motivasi tinggi untuk menyampaikan sesuatu kepada para pendengarnya. Sesuatu yang penting tersebut dapat berupa informasi baru, pengalaman berharga, uraian, humor yang segar, atau bait-bait puisi. Tanpa dorongan yang sedemikian rupa, kegiatan membaca nyaring itu akan menjadi hambar dan tidak hidup. Membacakan teks berita memerlukan teknik tersendiri, yaitu lafal harus jelas, intonasi harus tepat, dan volume suara harus sesuai. Lafal merupakan pengucapan bunyi. Pelafalan bunyi tersebut tepat apabila diucapkan sesuai dengan daerah artikulasinya. Intonasi merupakan tinggi rendah suara disebut pula tone atau nada suara dalam membaca teks berita. Volume dalam teknik membaca merupakan keras lemah suara yang diucapkan.
Apabila lafal, intonasi, dan volume suara tepat, pembacaan berita akan berhasil dengan baik. Intisari berita yang dibacakan akan dapat sampai ke telinga pendengar dengan jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar