Rabu, 11 Agustus 2010

Sudut pandang

Sudut Pandang

Sudut pandang adalah tempat dimana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang ini tidak diartikan sebagai penglihatan atas suatu barang dari atas atau dari bawah, tetapi bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu posisi tertentu. Perhatikan contoh di bawah ini:

“Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing di atas jalan. Medasing menegakan dirinya dirinya sambil mengawasi ke muka dan iapun berdiri tiada bergerak sebagai pohon di antara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih kecil dari perkataan itu maju sekalian temannya sejajar dengan dia.

Di antara daun kayu tampak kepada mereka tebing itu turun ke bawah; di kakinya tegak pondok, sunyi mati, tak sedikit juapun kentara, bahwa diapun melindungi mereka yang hidup, pandai bergerak dan bersuara. Di bawahnya kedengaran sebentar-sebentar sapi mendengus dan binatang-binatang itupun kelihatan kekabur-kaburan dakam sinar bara yang kusam. Dari celah-celah dinding jauh sinar yang halus itu lenyap dibalut oleh kelam yang maha kuasa. Di keliling pondok itu tergerak pedati, ketiganya sepi dan sunyi pula.

Detail-detail dapat diarahkan kepada segi lain, misalnya pekukisan secara cermat atas seseorang yang berjalan dari suatu bagian ke bagian yang lain dari suatu obyek yang diselidiki. Atau untuk melukiskan perbedaan antara dua hal, maka mula-mula hal yang pertama dilukiskan secermat-cermatnya, kemudian pembicaraan dialihkan kepada hal yang kedua dengan menggambarkan segi-segi yang menunjukkan perbedaan denganhal yang pertama. Seperti halnya dengan menggambarkan suatu hal dengan mempergunakan sudut pandangan yang biasa, maka dalam membuat pertentangan ini, penulis tidak boleh memasukkan detail-detail yang tidak dilihatnya dari tempat itu, walaupun mungkin pengetahuannya tentang hal itu lebih banyak daripada yang dapat dilihatnya dari tempat itu.

Cara menghidupkan orang mati (Karakter)

Karakter (atau tokoh) merupakan unsur utama dalam sebuah cerita. Banyak yang bilang karakter lah yang menentukan plot, bukan sebaliknya. Pendapat ini ada benarnya. Suatu novel memiliki plot tertentu karena adanya tokoh utama yang khas. Kalau tokohnya diganti, kemungkinan besar plotnya akan berubah.

Banyak cerita yang dimulai dari kemunculan tokoh, bukan plot, bukan tema. Ini sama sekali nggak aneh. Tokoh yang kuat bakal menciptakan plot yang menarik.

Beberapa penulis bahkan mengatakan si tokoh suka jalan sendiri. Kadang kala penulis tak kuasa membendung kemauan si tokoh. Ini mungkin sulit dipahami, tapi ada benarnya lho. Maksudnya si tokoh punya keistimewan dan keterbatasan yang tidak bisa “ditawar” oleh penulis. Jadi kesannya penulis dibatasi oleh tokoh ciptaanya sendiri. Misalnya nih penulis Superman rasanya tidak mungkin membuat cerita di mana Superman nongkrong-nongkrong di bar, merokok, minum-minum, dan nggodain cewek. Kenapa? Masih nanya? Ini Superman lho yang kita bicarakan, pahlawan teladan idola kita bersama hehehe.

Antagonis

Antagonis (dari ἀνταγωνιστής Yunani - antagonistes, "lawan, pesaing, saingan") adalah karakter, kelompok karakter, atau institusi, yang merupakan musuh terhadap yang protagonis harus bersaing. Dengan kata lain, "Seseorang, atau sekelompok orang yang menentang tokoh utama, atau karakter utama." Dalam gaya klasik dari cerita di mana dalam aksi itu terdiri dari seorang pahlawan melawan penjahat, kedua dapat dianggap sebagai protagonis dan antagonis. Antagonis juga mungkin merupakan ancaman utama atau hambatan bagi karakter utama dengan keberadaan mereka.

Penulis juga telah membuat situasi lebih kompleks. Dalam beberapa kasus, sebuah cerita dikisahkan dari sudut pandang penjahat, dan pahlawan pun mencoba menghentikan penjahat dapat dianggap sebagai suatu antagonis. Dalam film K-19: Widowmaker, film Amerika tentang awak kapal selam Perang Dingin Soviet, kru, musuh-musuh Amerika Serikat, yang digambarkan sebagai protagonis, menciptakan sesuatu yang paradoks - sebagai sangat sering industri film Amerika cenderung menggambarkan kekuatan Amerika Serikat sebagai orang-orang yang berjuang untuk Kebaikan dan Keadilan, dalam oposisi ke Rusia (khususnya bekas Uni Soviet) menjadi antagonis, yang telah sering digambarkan memiliki sifat gila dan / atau niat jahat ( misalnya dominasi dunia) oleh media. antagonis seperti biasanya polisi, atau pejabat penegak hukum lainnya. Demikian pula, film Ken Follet "Eye of Needle" dan "Key to Rebecca" keduanya memiliki mata-mata Perang Dunia II Jerman sebagai protagonis, kemudian inggris membuat badan intelijen yang dianggap antagonis.

Jenis pantun dan contoh

JENIS PANTUN DAN CONTOHNYA

1. Pantun Adat

Menanam kelapa di pulau Bukum Tinggi
sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah

Ikan berenang didalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang

Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka

Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja

2. Pantun Agama

Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

3. Pantun Budi

Bunga cina diatas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang

Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan

Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya

Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Daik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik

Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin

Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi

Ayam jantan si ayam jalak
Jaguh siantan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari

Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik

Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas

4. Pantun Jenaka

Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak

5. Pantun Kepahlawanan

Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa

Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata

Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris akan pengukusnya
Kalau arang tercorong kemuka
Ujung keris akan penghapusnya

Redup bintang haripun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang ditolak

Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan Melayu hilang dibumi
6. Pantun Kias

Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
Dalam belanga bertemu juga

Berburu kepadang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Anak Madras menggetah punai
Punai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
Ditolak pasang balik kehulu

Kayu tempinis dari kuala
Dibawa orang pergi Melaka
Berapa manis bernama nira
Simpan lama menjadi cuka

Disangka nenas ditengah padang
Rupanya urat jawi-jawi
Disangka panas hingga petang
Kiranya hujan tengah hari

7. Pantun Nasihat

Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang

Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Parang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu

Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata

Ngun Syah Betara Sakti
Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak dipeti
Sembarang kerja boleh menjadi

Jalan-jalan ke kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengam tekun
8. Pantun Percintaan

Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta

Limau purut lebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya

Ikan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat dinda seorang

Anak kera diatas bukit
Dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati

Ikan sepat dimasak berlada
Kutunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapat di masa muda
Kutunggu sampai beranak seorang

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Kirim saya sehelai baju
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi ranting kayu.

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan sahaya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi benang pengikat

Kalau tuan mencari buah
Sahaya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Sahaya pun menjadi badan.

9. Pantun Peribahasa

Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian

Kerat kerat kayu diladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul

Harapkan untung menggamit
Kain dibadan didedahkan
Harapkan guruh dilangit
Air tempayan dicurahkan

Pohon pepaya didalam semak
Pohon manggis sebasar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan

10. Pantun Perpisahan

Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan

Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati

Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan

Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga

Bunga Cina bunga karangan
Tanamlah rapat tepi perigi
Adik dimana abang gerangan
Bilalah dapat bertemu lagi

Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi

11. Pantun Teka-teki

Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung ?

Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi

Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah ?

Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya

Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya ?

Pengertian pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

contohnya:
PANTUN SUMPAH PEMUDA dan PUISI BAHASA INDONESIA (SELAMAT SUMPAH PEMUDA KE-78)

Kusulam bendera merah putih dengan benang
Merah yang berani, putihnya yang suci
Tanggal 28 Oktober haruslah dikenang
Sebagai masa bangsa-bangsa jadi satu jatidiri

Syair

Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan

Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain:

Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut.

1. Syair Panji

Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana.

Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.

2. Syair Romantis

Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.

3. Syair Kiasan

Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buahbuahan.

Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan “seperti pungguk merindukan bulan”.

4. Syair Sejarah

Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah.

Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.

Syair berbahasa Arab yang tercatat paling tua di Nusantara adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al Saleh di Aceh,

bertarikh 1297 M.

5. Syair Agama

Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.

Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu. Pesan tersebut dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah syair

Puisi

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.

Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas.

Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag, dll). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi terkadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru

Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan hukan pada pokok puisi tersebut.

mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.