Sabtu, 02 Oktober 2010

Analog

Analog adalah kata yang umumnya mempunyai makna berbeda karena penggunaannya dalam kalimat.
Misalnya :

• Kursi itu terbuat dari kayu jati.
• Banyak kader partai melakukan apa saja supaya bisa mendapatkan kursi di dewan.

Bila hujan bumi akan basah.
Banyak pejabat menyukai tempat yang basah.

• Waktu muda Ani adalah bunga desa.
• Bunga di desa itu sungguh indah.

Terlihat ada kemiripan antara equivok dengan anolog, dan mereka memang mirip sehingga hampir semua kata equivok bisa dibuat menjadi kata yang bermakna analog

Equivok

Equivok adalah kata yang mempunyai makna lebih dari satu dan umumnya mempunyai dua makna, seperti : bunga, bulan, buku dan lain sebaginya. Bunga bisa berarti adalah gadis manis nan cantik, bisa juga berarti bunga mawar yang merah nan harum dan bisa pula berarti bunga bank.

Bulan bisa bararti bulan yang ada dilangit (planet), bisa juga berarti bulan untuk perhitungan kalender. Begitu juga buku, buku bisa bararti panjang batang tanaman diantara dua ruas, dan bisa pula berarti kertas yang diikat sebagian sisinya yang kemudian dijilid.

Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat penggunaannya didalam kalimat, seperti :

• Isabella sangat menyukai bunga.
• Isacc menabung di BCA dan dapat bunga 7% satu tahun

Bunga pada kalimat pertama berarti bunga sebagai tanaman, bisa bunga mawar, bunga melati dan lain lain.
Bunga pada kalimat kedua mempunyai arti keuntungan atau penambahan nilai dari uang yang disimpan.

• Bulan lebih kecil dari bumi
• Bulan februari sering terjadi banjir akibat hujan.

Bulan pada kalimat pertama mempunyai makna sebuah planet yang mengitari bumi.
Bulan pada kalimat kedua mempunyai makna suatu perhitungan dikalender.

Univok

Univok adalah kata yang mempunyai satu makna dan jelas, tidak membingungkan seperti : kursi, meja, pulpen, pensil dan sebagainya. Kata univok ini tidak terlalu sulit untuk dikenali, karena kata ini lebih sering menunjuk kepada benda.

Ambigu

Suatu kata yang mempunyai pengertian lebih dari satu atau banyak.

Contoh kata ambigu:
Pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia "berevolusi."
Kata serapan "berevolusi" ini maknanya ganda apakah berasal dari kata be-revolusi atau ber-evolusi.
Tentu jawabannya ber+evolusi karena imbuhan awalan adalah "ber" bukan "be"

Contoh kalimat ambigu (bermakna ganda)
Istri pegawai yang gemuk itu berasal dari Surabaya.

* pertama, yang gemuk adalah pegawai atau
* kedua. yang gemuk adalah isteri pegawai.

Pengertian Biografi Dan Penulisannya

Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku.

Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.

Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian"). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu.

Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu.

Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.

Macam-macam Biografi :

* Berdasarkan sisi penulis
* Berdasarkan Isinya
* Berdasarkan persoalan yang dibahas
* Berdasarkan penerbitannya

Berdasarkan sisi penulis

1. Autobiografi.

Ditulis sendiri oleh tokoh yang tercatat perjalanan hidupnya

2. Biografi.

Ditulis oleh orang lain, berdasarkan izin penulisan dibagi atas :

  • Authorized biography, yaitu biografi yang penulisannya seizin atau sepengetahuam tokoh didalamnya
  • Unauthorized biography, yaitu ditulis seseorang tanpa sepengetahuan atau izin dari tokoh di dalamnya (biasanya karena telah wafat)

Berdasarkan Isinya

  • Biografi Perjalanan Hidup, Isinya berupa perjalanan hidup lengkap atau sebagian paling berkesan.
  • Biografi Perjalanan Karir, Isinya berupa perjalanan karir dari awal karir hingga karir terbaru, atau sebagian perjalanan karir dalam mencapai sukses tertentu.

Berdasarkan persoalan yang dibahas

Biografi politik.
yaitu penulisan tokoh-tokoh di negeri ini dari sudut politik. Dalam biografi semacam ini bahan-bahan dikumpulkan biasanya melalui riset. Namun, biografi semacam ini kadang kala tidak lepas dari kepentingan penulis ataupun sosok yang ditulisnya.

Intelektual biografi
yang juga disusun melalui riset dan segenap temuan dituangkanpenulisnya dalam gaya penulisan ilmiah.

Biografi jurnalistik ataupun biografi sastra
yaitu materi penulisan biasanya diperoleh dari hasil wawancara terhadap tokoh yang akan ditulis maupun yang menjadi rujukan sebagai pendukung penulisan. Ini lebih ringan karena Cuma keterampilan dan wawancara.

Berdasarkan penerbitannya

Buku Sendiri.

Penerbitan buku kategori ini dilakukan atas inisiatif penerbit dengan seluruh biaya penulisan, percetakan, danpemasaran ditanggung oleh produsen. Biografi jenis ini biasanya memuat kisah hidup tokoh-tokoh yang diperkirakan akan menarik perhatian publik.

Buku Subdisi.

Ongkos pembuatan buku jenis ini sebagian dibiayai oleh sponsor. Biasanya pola ini dilakukan pada buku-buku yang diperkirakan dari segi komersial tidak akan laku atau kalaupun bisa dijual harganya sangat tinggi sehingga tidak terjangkau.

Beberapa masalah dengan autobiografi adalah :

  • Kecenderungan untuk melebih-lebihkan jika berbicara mengenai diri mereka, dan membuat opini seolah sebagai fakta.
  • Tidak dapat dipastikan. Jika satu-satunya sumber dari suatu fakta mengenai salah seorang tokoh adalah diri tokoh tersebut sendiri, maka pembaca tidak dapat memastikannya. Pembaca tidak akan dapat memastikan harapan, mimpi, pemikiran, dan aspirasi tokoh tersebut. Walaupun mungkin benar, jika pembaca tidak dapat memastikan hal tersebut, hal tersebut tidak layak dipublikasikan.
  • * Orang sering memasukkan informasi ke dalam otobiografi yang belum pernah diterbitkan di tempat lain, atau merupakan hasil dari pengetahuan dari tangan pertama. Informasi semacam ini mengharuskan pembaca untuk melakukan riset primer untuk dapat memastikannya. (Sebagai contoh: Kecuali jika ukuran sepatu Anda, untuk suatu alasan yang luar biasa, telah menjadi pengetahuan publik, memasukkan ukuran sepatu Anda ke dalam artikel mengenai diri Anda adalah riset orisinal, karena untuk memastikan hal itu mengharuskan pembaca untuk datang kepada Anda dan mengukur kaki Anda sendiri.).

Pelaksanaan Penulisan Biografi:

TAHAP I : Diadakan pertemuan dengan klien untuk membicarakan rencana penulisan. Klien akan diberi penjelasan lebih jauh tentang sistem penulisan biografi yang kami terapkan serta hal-hal lain yang perlu diketahui klien. Klien kemudian menetapkan bentuk dan jenis biografi yang diinginkan.

TAHAP II : Keinginan klien akan kami bawa dalam pertemuan dengan sesama anggota kreatifnet untuk didiskusikan dan direncanakan. Setelah itu kami akan menghubungi klien untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut. Bila semuanya oke, akan diadakan penandatanganan kontrak penulisan.

TAHAP V: Hasil penyusunan dalam bentuk naskah tertulis akan diserahkan kepada klien untuk dikoreksi. Lama pengoreksian oleh klien maksimal satu minggu. Setelah itu, naskah dikembalikan lagi kepada kami.

TAHAP VI: Perbaikan serta pemrosesan akhir kami lakukan. Bila ada yang kurang jelas, klien akan kami hubungi lagi.

TAHAP VII: Tahap penulisan dianggap selesai. Hasil akhir berupa naskah jadi dalam bentuk print-out dan CD kami serahkan kepada klien. Untuk memperbanyak dalam bentuk buku atau CD akan diadakan pembicaraan lanjutan antara kami dan klien.
Saat menulis biografi, seorang penulis berupaya menyajikan perjalanan kehidupan seorang tokoh. Biasanya, ungkapan ekspresi waktu yang bervariasi dapat menjadikan tulisan lebih menarik dan tidak menonton.

Selain itu Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi antara lain:

  • Pilih seseorang yang menarik perhatian Anda.
  • Temukan fakta-fakta utama mengenai kehidupan orang tersebut.
  • Mulailah dengan ensiklopedia dan catatan waktu.
  • Pikirkan, apa lagi yang perlu Anda ketahui mengenai orang itu, bagian mana dari hidupnya yang ingin lebih banyak Anda tuliskan.
  • Beberapa pertanyaan yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan misalnya:
  1. Apa yang membuat orang ini istimewa atau menarik?
  2. Dampak apa yang telah ia lakukan bagi dunia atau orang lain?
  3. Kata sifat apa yang mungkin akan sering Anda gunakan untuk menggambarkan orang ini?
  4. Contoh apa yang dapat dilihat dari hidupnya yang menggambarkan sifat tersebut?
  5. Kejadian apa yang membentuk atau mengubah kehidupan orang itu?
  6. Apakah ia mampu mengatasi rintangan tersebut? Apakah ia mengatasinya dengan mengambil resiko? Atau dengan keberuntungan?
  7. Apakah dunia akan menjadi lebih baik atau lebih buruk jika orang ini tidak pernah hidup? Bagaimana bisa dan mengapa?
  8. Lakukan juga penelitian lebih lanjut dengan bahan-bahan dari perpustakaan atau internet untuk membantu Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas serta supaya cerita Anda lebih menarik.


Berikut ini ungkapan ekspresi waktu yang dapat digunakan. Menjelaskan hubungan waktu urutan peristiwaPertama kali, pada mulanya;o Pertama kali, pada mulanya;

  • Kemudian,lalu,berikutnya,sesudahitu,setelahini, setelah/peristiwa/kejadian ini
  • Akhirnya Untuk menunjukkan satu waktu
  • Pada (usia/umur) 12, saat berusia 12 (tahun)
  • Tahun lalu, tahun ini, tahun mendatang, tahun berikutnya, hari berikutnya setahun yang lalu Untuk menunjukkan periode waktu yang terus berlanjut. Selama masa remaja, waktu saya remaja, selama tiga tahun, untuk waktu yang lama. Sejak (awal periode yang terus berlanjut) Preposisi
  • Di … (nama tempat, arah), pada … (tanggal/bulan/tahun)

http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/12/pengertian-biografi-serta-cara-menulis.html

Naskah Drama - Let's Dance

SCENE 1
Jessy Raiston, Neelam Yeeram dan Lara Dita sederet nama yang paling dikenal di salah satu kampus swasta yang cukup ternama di kota yang sibuk itu. Hal yang membuat mereka popular yaitu “dance”. Berhubung di masa yang sedang menggilanya dunia entertainment, maka di kampus ini pun heboh akan sebangsanya, salah satunya “dance”. Mereka satu tempat tinggal tapi mereka berbeda fakultas. Satu hal yang unik dari mereka, mereka dari berbagai keturunan negara. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)

SCENE 2
Di dalam rumah mungil nan asri yang di kelilingi taman dan tak jauh dari kampus mereka.
Neelam             : “Huwaaah..”
(sambil menguap, belum lama bangun tidur).
“Oiy!! Buruan.. aku udah telat, mana jam segini aku belum mandi, haduuuh..”
(sambil garuk-garuk kepala).
Jessy                : “Mmm. .Sebentar, aku lagi sikat gigi nih”
(terdengar suara dari kamar mandi,dengan suara mulut penuh busa pasta gigi).
Neelam           : “Aku hitung sampai tiga yah?! kalau masih belum keluar, aku dobrak pintunya.”
(dengan suara agak tinggi dan siap-siap mendobrak pintu).
“Satu.. dua… ti…..”
(mendorong pintu).
Jessy                : “Iya.. iya.. huuuh”
(sambil membuka pintu).
“Mandi aja belum.. buru-buru amat sih, bukannya jam kelas  kita sama?”
(sambil keluar dan membenahi posisi handuk di badannya).
Neelam segera masuk ke kamar mandi, Jessy menuju ruang makan dan duduk di kursi makan sambil menyantap roti dan  meminum segelas jus buah yang sudah terhidang.
Neelam           : “Iya aku tahu, tapi kan hari ini aku mau ketemuan sama pelatih dance itu”
(sautnya dari dalam kamar mandi tak terlalu jelas karena kucuran air shower).
Jessy                : “Ketemuan sama siapa?!”
(tanyanya sambil tetap mengunyah roti tadi).
Lara                 : “Pelatih dancing, Jes!”
(celetuknya tiba-tiba, keluar dari arah dapur).
Jessy                : “Oh, serius kita mau ngadep dia?”
(berucap terkejut ke arah Lara, setelah meneguk jus buah dan menelannya).
Lara                 : “Jadi, harus jadi..”
(sambil membuat roti untuk dihidangkan kembali, karena roti yang sengaja  disiapkan untuk sarapan bersama itu telah habis di makan Jessy.)
“Kita kan sudah dapat juara dipertandingan antar kampus, ya kita tagih hadiahnya..”
(selesai menyiapkan roti, lalu duduk di kursi makan berhadapan dengan Jessy).
Jessy                : “Hmm.. jadi kalau kita bisa lolos tahap ini, kita bisa dong menjadi bintang di Hollywood..!!”
(dengan suara memuncak sambil memandang Lara).
“Yeeeah… asik..asik..asik.. jadi bintang Hollywood.. Hollywood.. Bisa ketemu Tom Cruse.., Paris Hilton.., Robie Williams..”
(sambil berjoget, menari dan bergaya bagai bintang besar).
Neelam           : “Heh ..kenapa ni bule?!”
(keluar kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya).
Jessy                : “Jadi yah.. kita terima tawaran pelatih dance itu?!”
(menghampiri Neelam dan mengoyak-oyakkan badan Neelam).
Neelam           : Iya.. tapibelum tentu juga”
(melepas tangan Jessy lalu menuju kamar, menutup pintu dan berpakaian).
Jessy                : “Tapi benar kan.. kalau kita lolos tahap terakhir ini.. waaah, kesampean juga aku jadi bintang di negeri asal mbah moyang aku..hahahaha”
(berbicara menghadap pintu yang tertutup).
Lara                 : “Halah.. udah kamu mandi sana, setelah mandi bantuin aku beresin dapur, berantakan banget tuh..”
(sambil bangun dari kursi dan menuju ke dapur).
Jessy                : “Oiya mandi..”
(sambil memperbaiki posisi handuknya).
“Eh, tadi apa?! Bantuin benahi dapur??? .. enggak lah yaw.. aku mau ikut Neelam ketemu pelatih dancing itu! Ho.ho.ho..”
(teriak dengan kepala keluar dari balik pintu kamar mandi).
Lara                 : “Dasar..”
(suara pelan sambil membenahi dapur sendiri).

SCENE 3
Neelam dan Jessy berangkat menuju kampus dengan berjalan kaki karena tidak jauh dari rumah yang mereka sewakan bersama itu. Kemudian diikuti Lara yang hanya berselang 15 menit dengan mereka. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)

SCENE 4
Di kampus, di lorong gedung, depan pintu ruang khusus latihan mereka dancing, Lara menghampiri Jessy yang sedang menyandar tembok samping pintu masuk dengan menghadap ke sebrang tembok yang berhias lukisan Taj Mahal.
Lara                 : “Jess..”
(sambil menepuk bahu Jessy).
Jessy                : “Eh.. hmm”
(menoleh ke arah Lara dan tak lama menatap kembali lukisan Taj Mahal itu).
Lara                 : “Sudah? Mana Neelam?”
(menengok ke arah pintu masuk samping Jessy yang terbuka sedikit).
Jessy                : (hanya diam, sambil menggaruk-garuk dagunya dengan pulpen).
Lara                 : “Hey.. liat apa sih serius banget?!”
(melihat mata Jessy dan mengikuti pandangannya ke arah lukisan itu).
“Hmm.. Taj Mahal, kenapa? Mau ke sana yah?”
(sambil mengambil pulpen yang Jessy pegang itu).
Jessy                : “Haduh..”
(terkejut, dan langsung memandang Lara)
“Iiih…ya enggak lah, aku kan maunya ke Hollywood, truuuus aku bisa jadi…”
(terhenti mengetahui Neelam keluar dari dalam).
Neelam           : “Eh kalian udah di sini,…”
(muncul dari dalam).
Jessy                : “Eh.. ”
(menoleh kea rah Neelam)
Lara                 : (tersenyum)
Neelam           : “Iya udah, sekalian aja.. Pelatihnya mau lihat perfom kita lagi, untuk pastikan kita udah siap belum ditampilkan di kedutaan dan melewati tahap seleksi seluruh kota”
(sambil membawa tas yang dipegang Jessy).
Jessy                :  “Sekarang?! Perfom yang kemaren aja kan?!”
(sambil masuk ke dalam ruangan bersama Neelam dan Lara).

SCENE 5
Neelam           : Iya, enggak lupa kan?!”
(menuju ruang ganti bersama).
Jessy                : “Ho’oh.. Siap!”
(mengangguk dan bergegas bersama).

SCENE 6
Tak lama mereka tampil di atas panggung pentas seleksi kemarin, yang mana panggung itu pun tempat biasa mereka latihan saat akan perlombaan atau pentas acara kampus. “Dance” mereka memukaukan orang di dalamnya, terutama para pelatih dan sebagian orang penting penyeleksi di kedutaan nanti. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)

SCENE 7
Selesai mereka perform, di depan pintu ruangan itu, Jessy, Neelam dan Lara menunggu Pelatih dance itu datang. Hanya menunggu lima menit, munculah Harul Fasrul, salah satu pelatih yang mengundang mereka itu langsung menghampiri mereka yang sedang asik memandang lukisan Taj Mahal tadi.
Harul               : “Maaf..”
(pelan dan lembut)
Jessy                : “Eh..”
(menoleh, begitu juga Neelam dan Lara).
Neelam           : “Iya, bagaimana?”
(mengarah ke Harul)
Lara                 : (senyum memandang Harul)
Harul               : “Baiklah, tiga hari lagi kita bertemu di kedutaan,  persiapkan perfom kalian. Pukul Sembilan pagi kita bertemu kembali di sini”
(senyum, menatap ketiganya; Jessy,Neelam dan Lara).
Lara                 :  (tersenyum)
Jessy                : “Siap..”
(menoleh arah Neelam dan Lara)
Neelam           : ”Iya, baik Rul..”
(tersenyum lebar).
Harul               : “Okeh, Jangan sampai sia-sia kan yah kesempatan emas ini, kalau kalian terpilih dan jadi main di Bollywood, aku bisa sekalian mengikutsertakan naskah drama ku ini ke paman ku di sana..”
(tersenyum).
Jessy                : “Eh..?”
(menatap tegas Harul dan menoleh ke arah Neelam dan Lara).
“Tadi itu apa.. itu.. eee.. apa?”
(menoleh lagi ke arah Neelam dan Lara).
Neelam           : “mmm.. sampai jumpa Rul”
`                         (sambil menarik tangan Jessy dan Lara, langsung bergegas meninggalkan Harul).

SCENE 8
Kembali di rumah mungil itu, kali ini mereka kumpul bersama di kamar tidur Lara yang nyaman dan bertata rapih serta bersih, malam hari.
Jessy                   : “….tapi aku kan enggak suka dan aku hanya ingin ke Hollywood.. JADI BINTANG HOLLYWOOD..”
(melempar bantal boneka ke kasur).
Neelam              : “Jessy sayang.. tapi memang begitulah keadaannya, kalau kita lolos di kedutaan nanti, ya kita berangkatlah ke Bollywood..”
(sambil mencoba memasangkan stelan baju yang dia pilih untuk perfom di kedutaan nanti).
“…kalau yang ini bagus kan, Ra?”
(memperlihatkan baju ke Lara yang sedang duduk di tempat tidurnya dan membaca majalah fashion).
Lara                    : “Boleh”
(tersenyum).
Jessy                   : “Hmmm… tapi kan..”
(cemberut dan duduk dekat Lara)
Neelam              : “Kalau masih mikirin gengsi gitu, kita enggak akan maju-maju.. memang kenapa kalau Bollywood?? Takut dicengin?! Atau takut norak?! Lagi pula kita juga belum tentu terpilih kan….???”
(sambil membenahi pakaiannya dan dimasukkan kembali ke dalam lemari).
Hening sejenak…
Lara                    :  “Neelam benar, enggak akan, Jess… percaya deh kamu akan tahu hasilnya”
(menoleh ke arah Jessy dan senyum).
Malam itu memang jadi malam perdebatan yang menyebalkan, sampai terlelap tidur pun Jessy dan Neelam tetap saling berdebat. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)

SCENE 9
Keesokan harinya mereka pergunakan untuk latihan seharian. Akhirnya Jessy secara perlahan mau melanjutkan seleksi dance di kedutaan, dia hanya bertekad melanjutkan tahap seleksi dance ke tingkat lebih nasional saja. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)

SCENE 10
Pemilihan dance berbakat yang akan dikirim ke Bollywood untuk menjadi pemeran utama dalam film baru dari sutradara dan produser antar dua negara ini, ternyata telah mereka raih. Semua juri kedutaan serta perwakilan dari Bollywood itu sendiri terpukau atas perfom Jessy, Neelam dan Lara. Mereka memang dancer yang bertalenta. Dance modern yang mereka padu dengan tarian citra khas timur yang tetap meraka terapkan, membuat penilaian dance mereka di atas finalis-finalis baik dari sanggar atau kampus-kampus. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)
Masih dekat panggung, di ruang perfom, Kedutaan.
Harul              : “Selamat yah, keyakinanku benar kan?! Kalian memang hebat, kalian itu unik sekali, dance yang spektakuler.. dan personil yang punya karakter khas tersendiri”
(memberikan surat keterangan untuk dibawa saat berangkat ke Bollywood kepada Lara).
“Aku salut…”
(tersenyum)
Lara               : (tersenyum kembali)
“…terimakasih”


SCENE 11
Hari yang ditunggu pun tiba, di rumah mungil yang mereka sayangi itu, tapi sedikit terjadi kegaduhan.
Neelam          : “Lara…. Lara…”
(lari menuju kamar Lara dan langsung membuka pintu).
Lara               : “Ada apa?”
(terkejut dan langsung menutup pintu lemari yang sedang dia benahi).
Neelam          : “Jessy…”
(terengah-engah, duduk lemas di tempat tidur Lara).
Lara               : “Kenapa Jessy?”
(menghampiri Neelam).
Neelam          : “Hidungnya… hidungnya”
(lemas)
Lara               : Keluar darah lagi? …Oh God… kenapa harus sekarang?”
(duduk lemas disamping Neelam).

SCENE 12
Keluarnya darah dari hidung menandakan penyakit lamanya Jessy kambuh, dia akan koma, paling cepat seminggu dia akan sadar. Neelam dan Lara pasrah. Jessy segera dibawa ke rumah sakit terdekat, dan Jessy langsung ditangani pihak rumah sakit.
Sudah lama Jessy menderita penyakit ini, memang tidak sering, tidak juga jarang, secara tiba-tiba penyakit ini timbul dan pihak kedokteran pun belum tahu apa penyebabnya. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)

SCENE 13
Tilulilulilulit… tilulilulilulit… handphone Lara berbunyi, memecahkan hening ruang ICU.
Lara               : ”Hallo..?”
(suara pelan, sambil menuju keluar ruangan ICU).
Harul              : “Lara..kamu baik-baik saja kan? Neelam juga di sana?”
(terdengar suara dari handphone Lara).

SCENE 14
Lara               : “Iya, Rul.. kami di sini baik, tapi Jessy..”
(menuju ruang tunggu dan duduk di kursi panjang itu).
Harul              : “Saya sudah dengar semua dari teman kalian saat aku menuju rumah kalian, tidak usah terlalu difikirkan masalah ke New Delhi saat ini, yang penting Jessy pulih kembali”
(terdengar suara dari handphone Lara).
Lara               : “Iya, terimakasih..”
(masih duduk di kursi sambil melihat jam dinding di depannya yang tepat pukul sepuluh malam).
Harul              : “Baiklah, lima belas menit aku sampai di sana, kalian di mana?”
(terdengar suara dari handphone Lara).
Lara               : “Oh, iya..mmm, Jessy di rawat di ruang ICU, kami pun di sini”
Harul              : “Baiklah, sampai jumpa ya..”
(langsung menutup telponnya).
Sesuai janjinya lima belas menit, Harul datang sendirian dengan membawa sedikit makanan untuk Neelam dan Lara serta seikat bunga tulip kuning yang indah untuk Jessy. Harul memang sangat perhatian kepada ketiga sahabat ini. Sampai mereka tak tahu Harul menyimpan hati untuk siapa. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)
Di Ruang tunggu ICU, rumah sakit yang tak jauh dari rumah Jessy, Neelam dan Lara.
Harul              : “Kalian.. di sini rupanya”
(menghampiri Neelam dan Lara di ruang tunggu tak jauh dari ruang ICU)
Neelam          : “Harul, maafkan kami, pasti pihak kedutaan sudah tahu ya?”
(berdiri dari duduknya, mengarah ke Harul).
Harul              : (senyum).
Neelam          : “Pasti kita langung digantikan yah?! Pasti dari sanggar itu yah? Pasti..”
(menatap Harul tajam).
Lara               : Neelam.. Jessy masih di dalam.. kasian…”
(berdiri dan menggoyangkan lengan Neelam).
Harul              : “Duduk dulu yuk..”
(duduk sambil menarik tangan Neelam lembut).
“Bagaimana keadaan Jessy sekarang?”
(ke arah Lara yang duduk setelah Neelam).
Lara               : “Belum sadar..”
(menoleh ke pintu ICU yang sedikit berkaca).

SCENE 15
Hampir semalaman mereka; Harul, Neelam dan Lara tidak tidur.  Semalaman mereka habiskan waktu di ruang tunggu itu. Menjelang fajar mereka pun terlelap tidur, tiba, tiba-tiba suster datang dan membangunkan salah satu dari mereka, Lara. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)
Suster             : “Maaf.. Anda siapanya Jessy yah?”
(sedikit menggoyangkan lengan Lara sedang tertidur pulas di kursi tunggu bersama Neelam dan Harul dengan posisi yang sama semalaman).
Lara                 : “Eh iya, saya teman-nya, bagaimana?”
(sambil membenarkan posisi duduk dan merapihkan rambutnya yang agak berantakan).
Suster              : “Mari, masuk…”
(mengantar masuk ke dalam ruangan ICU itu).

SCENE 16
Sampai di dalam terlihat Jessy sedang duduk di kasur pasien dan tersenyum mengarah Lara. Dengan tangan yang masih terpasang infusan diangkatnya karena ingin meraih tangan Lara. Mereka pun saling berpelukan dan sedikit mengeluarkan sedu. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)

SCENE 17
Krekeeet…. (bunyi pintu terbuka oleh suster yang keluar dari dalam ruang ICU). Harul terbangun kemudian langsung membangunkan Neelam karena tahu Lara tidak ada.
Suster memberitahukan bahwa Jessy telah siuman. Tak lama Lara keluar dari dalam, Neelam pun langung masuk dan menemui Jessy. Ternyata Jessy telah pulih kembali, seperti halnya tidak terjadi apa-apa, Jessy riang seperti biasa. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)

SCENE 18
Di dalam ruang ICU.
Harul               : “Ini buat kamu, Jess..”
(memberikan bunga tulipnya).
Jessy                : (menerimanya dengan senyum dan menyimpannya disamping badannya).
Neelam           : (senyum bahagia, duduk disamping dan melihat Jessy).
Lara                 : (senyum bahagia menghadap Jessy yang berdiri disamping Harul).

SCENE 19
Suasana yang mengharukan untuk semua di pagi yang indah itu. Biaya administrasi telah diurus langsung oleh pihak perusahaan ayah Jessy. Keluarga Jessy tinggal di negeri Paman Sam, ayahnya pemegang perusahan ternama di dunia, ayah-ibunya sangat sibuk, hanya lewat telepon mereka berkomunikasi. Saat Jessy pulih, kedua orangtuanya langsung menghubungi Jessy, dengan menggunakan video call. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)

SCENE 20
Keesokan di ruang makan, di rumah mungil itu.
Jessy                : “hmmm…”
(memutar-mutarkan jari di mulut gelas yang berisi jus buah itu)
Harul               : “Pagi…”
(muncul dari balik pintu depan rumah yang terlihat dari ruang makan).
Neelam           : (menoleh ke arah suara).
Harul               : “Mengganggu??”
(sambil menuju masuk).
Neelam           : “Ah, tidak..”
(menghampiri dari meja makan).
“Masuk, ada apa ini? Pagi-pagi sudah ke sini.”
(menyuruh Harul duduk di kursi tamu yang mungil itu).
Lara                 : “Harul..? Harusnya kan kamu berangkat ke …”
(keluar dari dapur dan langsung menuju ruang tamu).
Harul               : “Lah.. orang akrtisnya juga di sini kok…”
(yang hampir duduk, berdiri kembali).
Jessy                : “Maksudnya?”
(beranjak dari kursi makan itu).
Harul               : “Iya, kan kalian aktris-aktrisnya.. aku ke sini mau bawa kalian, karena sore ini kita berangkat ke Hollywood..”
(sambil mnyerahkan tiket pesawat kepada Neelam yang tak jauh darinya).
Jessy                : “Hollywood….????”
(tertegun, mendekati Harul)
Harul               : “Eh ya ampun.. Bollywood, salah maaf.. maaf.., nanti kamu keluar darah lagi hidungnya, heee..”
(menepuk lengan Jessy)
Neelam           : (tertawa)
”…..ya Bollywood dong kan mau main film bareng sama Sharuh Khan, acha-acha.. mere-mere.. aha-aha hahaha..”

Seisi rumah menjadi riang gembira.  Jessy, Neelam dan Lara pun berpelukan.

SCENE 21
Pukul tiga sore mereka berempat berangkat menyusul kedutaan yang lebih awal ke New Delhi. Mereka sampai di sana dengan selamat dan disambut oleh adat Hindustani yang khas.  Film pertama mereka diputar di New Delhi. Bakat acting Jessy, Neelam dan Lara pun sebanding dengan bakat dance-nya, naskah yang dibuat Harul pun tak kalah tambah menariknya film perdana yang diluncurkan oleh sutradara dan produser dua negara ini. (ditampilkan dengan durasi yang sekilas dan diiringi musik)
PENOKOHAN
Peran Utama (Protagonis)
  • Jessy Raiston         :   -   Mahasiswi cantik bidang Art Internasional
-   Berbadan modis dengan tinggi standar dan rupa keturunan Barat
-       Style modern dan casual
-       Perwatakan; riang dan agak selebor
  • Neelam Yeeram    :  – Mahasiswi manis bidang Art
-    Berbadan imut dengan tinggi standar dan rupa keturunan Hidustani
-    Style casual dan kadang ke-Hindustani-an
-    Perwatakan; riang,sedikit lebih dewasa dari Jessy
  • Lara Dita               : – Mahasiswi manis bidang Sastra
-    Berbadan standar dan rupa Asia
-    Style casual-formal
-    Perwatakan; lebih banyak diam, ramah dan dewasa
  • Harul Fasrul          : –  Mahasiswa tampan semester akhir bidang Sastra
-       Berbadan standar lelaki dengan tinggi dan rupa keturunan Barat-Hindustani
-       Style standar casual-formal
-       Perwatakan; ramah, perhatian dan sedikit dewasa
Peran Pembantu (Figuran)
  • Suster                 : – Standar wanita muda dan rupa keturunan Asia.

LOKASI SETTING DAN WAKTU
SCENE 1           : View Kampus dengan kebiasaan rutin kegiatan Jessy, Neelam, dan Lara.
SCENE 2           : View rumah asri, di ruang makan-dapur dengan terlihat rutinitas di pagi hari.
SCENE 3           :View sekitar rumah menuju kampus dan suasana sekitar kampus di pagi hari.
SCENE 4           :View lorong gedung, sepi, hanya terdengar suara langkah kaki yang jauh.
SCENE 5           : View  ruang ganti, yang masih sepi.
SCENE 6           : View panggung latihan menghadap kursi-kursi penonton, fokus ke perfom.
SCENE 7           : View lorong gedung kembali, tapi mulai hilir mudik orang lewat.
SCENE 8           : View dalam kamar yang nyaman dan tertata rapih, malam hari.
SCENE 9           : View latihan di panggung dan di rumah, prepare di rumah dan di kampus.
SCENE 10         : View gedung kedutaan, saat pentas, meriah, ramai dan megah, malam hari.
SCENE 11         : View rutinitas di rumah, pagi hari.  Ruangan menuju kamar Lara.
SCENE 12         : View di luar rumah menuju taksi dan berangkat ke rumah sakit, pagi hari.
SCENE 13         : View ruang ICU yang sepi-sunyi, terdengar bunyi nadi dari alat, malam hari.
SCENE 14         : View ruang tunggu yang sunyi, terdengar gemericik air hujan, malam hari.
SCENE 15         : View ruang tunggu, waktu fajar datang.
SCENE 16         : View ruang ICU, masih waktu fajar.
SCENE 17         : View luar ruangan ICU dan ruang tunggu, waktu masih fajar.
SCENE 18         : View ruang ICU, menjelang pagi hari.
SCENE 19         : View rumah sakit, rutinitas rumah sakit, pagi hari.
SCENE 20         : View di ruang makan – ruang tamu – rumah, pagi hari.
SCENE 21         : View bandara, dalam pesawat, dan suasana Hindustan-Bollywood, sekilas.

Pengertian Drama Dan Teater

ARTI DRAMA

  1. Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai" yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
  2. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak
  3. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah Sandiwara.
 

ARTI TEATER

  1. Secara etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
  2. Dalam arti luas : Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
  3. Dalam arti sempit : Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.
 

AKTING YANG BAIK

Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog yang baik ialah dialog yang :
  1. terdengar (volume baik)
  2. jelas (artikulasi baik)
  3. dimengerti (lafal benar)
  4. menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Gerak yang balk ialah gerak yang :
  1. terlihat (blocking baik)
  2. jelas (tidak ragu‑ragu, meyakinkan)
  3. dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
  4. menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Penjelasan :
·         Volume suara yang baik ialah suara yang dapat terdengar sampai jauh
·         Artikulasi yang baik ialah pengucapan yang jelas. Setiap suku kata terucap dengan jelas dan terang meskipun diucapkan dengan cepat sekali. Jangan terjadi kata‑kata yang diucapkan menjadi tumpang tindih.
·         Lafal yang benar pengucapan kata yang sesuai dengan hukum pengucapan bahasa yang dipakai . Misalnya berani yang berarti "tidak takut" harus diucapkan berani bukan ber‑ani.
·         Menghayati atau menjiwai berarti tekanan atau lagu ucapan harus dapat menimbulkan kesan yang sesuai dengan tuntutan peran dalam naskah
·         Blocking ialah penempatan pemain di panggung, diusahakan antara pemain yang satu dengan yang lainnya tidak saling menutupi sehingga penonton tidak dapat melihat pemain yang ditutupi.
 
Pemain lebih baik terlihat sebagian besar bagian depan tubuh daripada terlihat sebagian besar belakang tubuh. Hal ini dapat diatur dengan patokan sebagai berikut :
·         Kalau berdiri menghadap ke kanan, maka kaki kanan sebaiknya berada didepan.
·         Kalau berdiri menghadap ke kiri, maka kaki kiri sebaiknya berada didepan.
Harus diatur pula balance para pemain di panggung. Jangan sampai seluruh pemain mengelompok di satu tempat. Dalam hal mengatur balance, komposisinya:
·         Bagian kanan lebih berat daripada kiri
·         Bagian depan lebih berat daripada belakang
·         Yang tinggi lebih berat daripada yang rendah
·         Yang lebar lebih berat daripada yang sempit
·         Yang terang lebih berat daripada yang gelap
·         Menghadap lebih berat daripada yang membelakangi
 
Komposisi diatur tidak hanya bertujuan untuk enak dilihat tetapi juga untuk mewarnai sesuai adegan yang berlangsung
1.      Jelas, tidak ragu‑ragu, meyakinkan, mempunyai pengertian bahwa gerak yang dilakukan jangan setengah‑setengah bahkan jangan sampai berlebihan. Kalau ragu‑ragu terkesan kaku sedangkan kalau berlebihan terkesan over acting
2.      Dimengerti, berarti apa yang kita wujudkan dalam bentuk gerak tidak menyimpang dari hukum gerak dalam kehidupan. Misalnya bila mengangkat barang yang berat dengan tangan kanan, maka tubuh kita akan miring ke kiri, dsb.
3.      Menghayati berarti gerak‑gerak anggota tubuh maupun gerak wajah harus sesuai tuntutan peran dalam naskah, termasuk pula bentuk dan usia.

Teknik Sederhana Menciptakan Naskah Drama

Permintaan naskah drama lewat halaman ini sungguh sangat banyak. Hal ini sungguh menggembirakan karena hal itu menegindikasihaan bahwa perhatian guru Bahasa Indonesia (Sastra Indonesia) terhadap pokok bahasan drama sungguh sangat besar. Sebuah indikator terjadinya perubahan paradigma pembelajaran sastra dari model pembelajaran membaca (cerpen dan novel) ke arah pembelajaran produktif (menulis dan akting).
Berhubung sangat terbatasnya kemampuan dan waktu yang saya miliki, pada akhirnya saya berinisiatif untuk menerbitkan (contoh) naskah drama dengan variasi tema dan jumlah pemain. Dalam kumpulana naskah drama tersebut juga saya sertakan berbagai teknik persiapan pentas, penyelenggaraan pentas, dan latihan dasar. Kalau dimungkinkan saya juga menyiapkan visualisasi (dalam bentuk VCD) untuk latihan dasar keaktoran tingkat SMA). Semoga dalam tiga bulan ke depan semuanya telah siap edar.
Untuk sementara, saya menyajikan tips sederhana untuk menciptakan tokoh-tokoh dalam naskah drama. Hal ini berkaitan dengan masalah umum pengunjung halaman ini di mana mereka mengalami kesulitan dalam menciptakan naskah drama dengan jumlah pemain/tokoh tertentu.
Model penciptaan tokoh (berapapun jumlahnya) dapat dilakukan dengan KARTU KARAKTER. Permainan kartu sudah biasa dilakukan oleh para siswa entah permainan poker, remi, empat satu, dan masih banyak lagi. Sebagian besar siswi menyukai permainan kartu baik untuk meramal maupun permainan lain. Kartu remi akan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi kartu karakter. Gambarannya sebagai berikut

A. Deskripsi Fisik Kartu Karakter

Kartu karakter terdiri dari 52 kartu yang terbagi menjadi empat bagian pokok, yaitu
1.      Kartu tokoh, terdiri dari tiga belas (13) kartu yang berisi profesi tokoh. Gambar tokoh tersebut bisa dibuat sesuai dengan keinginan guru, bisa orang di sekitarnya berdasarkan profesi atau peran dalam masyarakat (suster, tokoh pahlawan, guru, dsb). Dari tiga belas (13) kartu terdapat satu kartu yang tidak memuat tokoh, berfungsi sebagai  kartu bebas. Contoh profesi tokoh antara lain petani, pedagang, satpam, tukang parkir, dan guru.
2.      Kartu watak, terdiri dari tiga belas (13) kartu yang berisi informasi sifat tokoh. Masing-masing kartu berisi sifat yang berbeda (pemarah, kejam, penyayang, sedih, dsb). Dari tiga belas (13) kartu terdapat satu kartu kosong, berfungsi sebagai kartu bebas. Contoh sifat antara lain pengasih (memperhatikan orang lain secara berlebihan), pemarah (sering marah-marah tanpa alasan), rendah hati (tidak sombong, tidak banyak bicara, dan suka pamer (memamerkan apa saja yang dimilikinya, tak mau kalah)
3.      Kartu latar, terdiri dari tiga belas (13) kartu yang berisi informasi latar tempat. Masing-masing kartu berisi informasi latar yang berbeda (sekolah, rumah, asrama, pasar, dsb). Dari tiga belas (13) kartu terdapat satu kartu kosong, berfungsi sebagai kartu bebas. Contoh latar adalah ruang UKS, kantin, ruang kelas, dan kantor polisi.
4.      Kartu tema, terdiri dari tiga belas (13) kartu ang berisi informasi tema atau pokok persoalan. Masing-masing kartu berisi tema yang berbeda (pendidikan, ekonomi, sosial, pornografi, dsb). Dari tiga belas (13) kartu terdapai satu kartu kosong, berfungsi sebagai kartu bebas. Contoh tema adalah terorisme, pendidikan, pencurian helm, dan harga gabah.

B.  Teknik Permainan
Secara umum permainan kartu karakter hampir sama dengan permainan kartu remi pada umumnya. Kartu ini bisa dimainkan oleh empat atau lima orang. Teknik permainanya adalah sebagai berikut
Pertama, moderator mengacak seluruh kartu. Setelah dirasa cukup, moderator memberikan pada peserta masing-masing empat kartu. Kartu dibagi dengan posisi tertutup. Pembagian dilakukan secara bergiliran dan berurutan. Setelah dilakukan pembagian, sisa kartu diletakkan di atas meja dalam posisi tertutup.
Kedua, masing-masing peserta membuka kartunya dan melihat kartu perolehannya. Jika peserta mendapat kartu kosong di antara kartu yang dimilikinya, ia dinyatakan bebas atau menang dan tidak perlu melanjutkan permainan. Yang melanjutkan permainan adalah peserta yang tidak memperoleh kartu kosong.
Ketiga, peserta harus menyusun keempat kartu yang dimilikinya sehingga tidak ada yang sama. Keempat kartu harus terdiri dari satu kartu tokoh, satu kartu watak, satu kartu latar, dan satu kartu tema. Secara bergiliran peserta mengambil kartu sisa yang ada di tumpukan sampai memperoleh kartu kosong sebagai kartu kemenangan atau kebebasan. Selama belum memperoleh kartu kosong, peserta boleh menggganti kartu sesuka hatinya sesuai dengan kartu baru yang diperolehnya.
Keempat, permainan tersebut berlangsung terus sampai tersisa satu peserta yang tidak memiliki kartu kosong. Peserta yang tidak memiliki kartu kosong dinyatakan kalah dan wajib mementaskan atau memeragakan tokoh seperti yang digambarkan dalam keempat kartu karakter yang terakhir dipegangnya.

C. Peluang Kombinasi Kartu Karakter
Berdasarkan perhitungan matematis, terdapat lebih dari 300 karakter tokoh yang dapat dihasilkan dari gabungan empat kartu karakter. Beberapa gabungan informasi akting adalah sebagai berikut
  1. Seorang guru yang memiliki watak suka pamer (memamerkan apa saja yang dimilikinya) sedang berada di puncak gunung. Dia bebicara tentang masalah pendidikan.
  2. Seorang tukang parkir yang memiliki watak pemarah (sering marah-marah) sedang berada di ruang kelas. Dia berbicara tentang pemilihan presiden.
  3. Seorang pencopet yang memiliki watak rendah hati (tidak sombong, tidak banyak berbicara, merendah) sedang berada di gedung DPRD. Dia berbicara tentang pencurian helm.
  4. Seorang petani yang memiliki watak pengasih (memperhatikan orang lain secara berlebihan) sedang berada di ruang UKS. Dia sedang berbicara masalah terorisme.
Menciptakan naskah drama dengan jumlah pemain tertentu sebenarnya banyak ditentukan oleh kemampuan kita menciptakan tokoh-tokoh secara bervariasi. Tokoh-tokoh tersebut kita atur porsi mainnya sehingga ada tokoh yang dominan (sebagai tokoh utama) dan kurang dominan (sebagai tokoh bawahan). Tokoh yang dominan kita bagi menjadi dua kelompok berseberangan (protagonis dan antagonis). Kemudian tokoh yang kurang dominan juga kita masukkan sebagai anggota dua kelompok tersebut. Maka jadilah dua kubu pemain, yaitu kubu yang baik (protagonis) dan kubu yang jahat (antagonis). Kalau mau menambah pemain lagi, tinggal kita ciptakan tokoh “abu-abu” yang tidak jelas berpihak ke mana (ini biasa disebut tokoh tritagonis). Jadi…. mudah khan menciptakan tokoh berapapun yang kita mau asal kita sudah membuat kelompok-kelompok tadi. 

http://suyoto.wordpress.com/naskah-drama/

Plot yang mengalami "Degradasi dan Tidak"

Pernah nonton cinta fitri? Pasti pernah dong. Tapi kalo kalian nonton menurut kalian ada bagian yang gak penting gak? Kali ini kita bahas yang tidak Degradasi dulu deh:

1. Plot yang tidak mengalami degradasi yaitu plot yang mempunyai bagian yang tidak penting dan itu bisa dilepas dari plot yang akan mengalami pelompatan plot dan tidak akan berpengaruh pada cerita.
Sudut Pandang

Sudut pandang adalah tempat dimana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang ini tidak diartikan sebagai penglihatan atas suatu barang dari atas atau dari bawah, tetapi bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu posisi tertentu. Perhatikan contoh di bawah ini:

“Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing di atas jalan. Medasing menegakan dirinya dirinya sambil mengawasi ke muka dan iapun berdiri tiada bergerak sebagai pohon di antara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih kecil dari perkataan itu maju sekalian temannya sejajar dengan dia.

Macam-macam sajak

Sajak berdasarkan bunyi:

1. Sajak Sempurna
Seluruh suku akhirannya bersajak sama.
Contoh:
Ma-ling
Ma-ti
Pa-lang
Ha-ti
2. Sajak Tak Sempurna
Hanya sebagian suku akhir yang sama.

Indeks


1. Pengertian Halaman Indeks
Halaman indeks lebih dikenal dengan sebutan halaman penunjuk kata. Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku (biasanya di akhir bagian buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempatkata atau istilah tersebut ditemukan. Macammacam indeks antara lain indeks kata, pengarang, topik, dan sebagainya.

Tidak semua jenis buku menggunakan halaman indeks. Hanya buku ilmiah atau nonfiksi yang menggunakan halaman indeks, seperti buku pelajaran, modul, ensiklopedi, ilmiah, dan lainlain.
Halaman indeks bertujuan membantu pembaca menemukan istilah yang digunakan dalam buku tersebut. Dengan indeks, kamu dapat melihat tempat atau letak istilah itu digunakan beserta dengan jumlah pemakaiannya. Halaman indeks memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Kata atau istilah disusun secara alfabetis (menurut abjad A-Z).
b. Sebelah kanan halaman indeks menunjukkan letak kata atau istilah digunakan. Semakin sering digunakan, semakin banyak nomor halaman yang ditulis.
c. Halaman indeks tidak mencantumkan makna kata, tetapi hanya menunjukkan letak atau halaman istilah itu digunakan.
d. Apabila diikuti dengan beberapa kata, biasanya diletakkan di bawah kata pokok ditulis menjorok lebih kurang 1 cm.

Syair Nasihat

Inilah suatu kalam dikarang
Ayuhai tuan muda yang garang
Kalam nan bukan sebarang-barang
Tujuannya banyak bukan seorang

Adapun akan di zaman ini
Banyak kulihat tolan ikhwani
Selama hidup sebelum fani
Tidak mengingat Tuhan yang ghani

Dunia dijangka kekal selama
Berbuat dosa sangat ternama
Mencari wang sangat utama
Tidak menurut kata ulama

Syair Pesanan Ayahanda

Dengarkan tuan ayahanda berperi,
Kepada anakanda muda bestari,
Jika benar kepada diri,
Nasihat kebajikan ayahanda beri.

Ayuhai anakanda muda remaja,
Jika anakanda mengerjakan raja,
Hati yang betul hendaklah disahaja,
Serta rajin pada bekerja.

Menjalankan kerja janganlah malas,
Zahir dan batin janganlah culas,
Jernihkan hati hendaklah ikhlas,
Seperti air di dalam gelas.

Syair Mati

Sampailah waktu ajal akan datang
Malaikat Maut segera menjelang
dicabut nyawa tiada terbilang
sakit terasa bukan kepalang

Mati itu terlalu sakit
di dalam kubur terlalu sempit
ular dan kala datang menggigit
papan dan bumi pula menghimpit

Masuklah mayat ke dalam bumi
Mungkar dan Nangkir tanyakan diri
tiada terjawab amalan sendiri
dipukul malaikat ke dasar bumi

Syair Siti Zubaidah & Perang di China

Baik parasnya bukan kepalang
Tubuhnya seperti emas cemerlang
Cahaya durjanya gilang-gemilang
Jika ditentang bagaikan hilang

Lemah lembut manis berseri-seri
Majlisnya tidak lagi terperi
Parasnya seperti anakan peri
Tiada berbanding di dalam negeri

Bertambahlah arif bijak laksana
Bijak bestari akal sempurna
Sifatnya lengkap tujuh laksana
Tiada berbanding barang di mana

Syair Nasihat Kepada Perempuan

Demikian wahai lagi perempuan,
Taatlah kepada suamimu tuan,
Jangan menderhaka jangan melawan,
Jadukan dirimu bersifat setiawan.

Jangan sekali berniat khianat,
Apalagi kurang amanat,
Pekerjaan wajin bukannya sunat,
Jika dilawan mendapat laknat.

Pertama di dunia mendapat malu,
Di dalam akhirat tubuh terpalu,
Masyhur khabar ke hilir ke hulu,
Sebab perangai tidak bermalu.

Syair Singapura Terbakar

Serta terpandang api itu menjulang,
Rasanya arwahku bagaikan menghilang,
Dijilatnya rumah-rumah serta barang-barang,
Seperti anak ayam disambar helang.

Seberang-menyeberang rumah habis rata,
Apinya cemerlang, tiada membuka mata,
Bunyinya gempar terlalulah gempita,
Lemahlah tulang sendi anggota.

Pakaianku menyalah seperti kertas,
Limau manis pun meletup seperti petas,
Orang menolong pun terlalu pantas,
Merebut barang-barang terlalulah lekas.

Syair MCKK

Seratus tahun telah berlalu,
Tersergam gagah, Malay College yang satu,
Wawasan murni Raja-Raja Melayu,
Agar negara makmur dan maju.

Empat Raja, empat negeri,
Di Kuala Kangsar mencemar Duli,
Berbincanglah Tuanku, pendapat diberi,
Agar Melayu memerintah sendiri.

Sultan Ahmad, Raja di Pahang,
Rombongan gajah dan hulubalang,
Merentas hutan dan gunung ganang,
Di Kuala Kangsar, sedia berbincang.